Pagi itu, terlihat dari kejauhan suara jejak kaki
memasuki gerbang Sekolah Alam Jingga. Dengan semangat belajar yang
menggebu-gebu tetiba datanglah seorang anak laki-laki kecil berjaket merah dan
bercelana panjang warna coklat dengan menenteng tas gemblok di belakangnya. Sepintas,
aku lihat dari depan biasa saja, namun setelah anak itu menghadap ke belakang
ternyata ada yang menarik darinya. Kalian tau apa yang dia bawa??? Dia membawa sebuah
mainan tradisional yang biasa disebut “congklak” *amazing*
Masuklah anak itu ke dalam ruang kelas SD2,
sambil mengucap salam. Di letakkannya tas kemudian dia pun sholat dhuha. Setelah
selesai, dia pun mulai bercerita.
“bu, ibu tau ga hari ini aku bawa congklak”
ujar anak tersebut
“ohh ya, mana mana. Bu dewi liat.” dengan
ekspresi penasaran
“ini bu (sambil menunjukkan dengan bangga congklaknya).
Sebenarnya sihh ini punya kakak ku bu tapi aku bawa aja ke sekolah. Nanti kita
main bareng ya bu. “ katanya
“boleh. tapi kalau kamu kalah nanti kamu
harus nurut ya kalau bu dewi minta tolong”. Ucapku sambil menahan tawa
Singkat cerita tentang anak ini, dia adalah
salah seorang muridku yang bisa di bilang cerdas dan memiliki tingkat
kepercayaan diri yang luar biasa. Namun, terkadang tempramental. Mudah sekali
berkelahi dengan temannya, susah mendengarkan instruksi dari gurunya, egois,
dan sering pula membuat suasana kelas menjadi gaduh karena ulahnya TAPI dibalik
itu semua, dia cengeng. Iya cengeng *apa mungkin efek karena dia laki-laki* --“
Jam istirahat pun berbunyi, dia pun mengeluarkan
congklaknya. Datanglah teman-teman dari kelas lain. Dia pun mengajak temannya
untuk adu congklak dengannya. Bukan hanya temannya saja, dia pun mengajak
kepala sekolah SD Jingga untuk adu congklak dengannya. *ini baru keren* :)
Masya Allah, disaat anak-anak lain
keranjingan gadget dengan berbagai aplikasi yang ditawarkan ternyata masih ada
anak sekolah alam yang mau membudayakan permainan tradisional bernama ‘congklak’
dan yang menariknya lagi yang memainkannya adalah seorang anak laki-laki, Why not??.
Menurut ku banyak hal yang bisa dipelajari dari permainan sederhana bernama
congklak. Diantaranya, tanpa anak sadari bermain congklak dapat melatih
ketelitian anak dalam berhitung, anak belajar tentang bagaimana cara mengatur
strategi, dan dengan bermain congklak pun dapat melatih mental bersaing anak. Sehingga
kelak diharapkan ketika anak tersebut dewasa ia bisa memiliki jiwa petarung
yang siap menerima kemenangan dan kekalahan. Abaikan ucapkan kampungan, ndeso,
atau whatever lah. So, jangan malu untuk membudayakan budaya tradisional. Kalau
bukan kita, siapa lagi yang nantinya akan melestarikan kebudayaan bangsa ini.
Assalamu'alaikum Bu... terima kasih sudah menginspirasi. Semoga selalu berkah ya dan teruslah menulis juga mengabadikan moment berharga
BalasHapus