#my second life#

#my second life#

Senin, 16 Juni 2014

RESENSI FILM

YOIKO NO MIKATA

Sebuah film inspiratif bagi guru dan calon guru yang mempunyai dedikasi tinggi bagi dunia pendidikan. Yoiko no mikata adalah sebuah film yang berasal dari negeri sakura (Jepang). Film ini menceritaka tentang kisah seorang pemuda bernama “Taiyo” yang mempunyai cita-cita menjadi seorang guru muda di sebuah preschool. Keinginan “Taiyo” menjadi seorang guru preschool terinspirasi dari gurunya sewaktu dia bersekolah di preschool yang bernama “Ojichan”. Cerita hidup “Taiyo” untuk bisa menjadi guru preschool sangat luar biasa. Banyak ilmu serta pelajaran-pelajaran yang bisa kita ambil hikmahnya terlebih untuk diri saya sendiri sebagai calon pendidik di masa yang akan datang.


Singkat cerita, dalam film Yoiko no mikita di ajarkan beberapa prinsip untuk menjadi seorang guru serta pendidik yang baik. Ternyata seluruh anggota tubuh seorang guru serta pendidik memiliki arti / makna yang sangat penting bagi anak didik kita. Beberapa arti/makna dari anggota tubuh itu adalah sebagai berikut :

 1.    Kaki – legs stridding to go anywhere for children
 2.    Eye – eyes gently gazing at children everyday
3.    Hand – hands gently embracing children
4.    Heart – a warm heart loving children more than anyone
5.    Smile – a smile that captures the children
6.    Powerful body – body never tiring if for the children
7.    Heartful uniform – sacred clothes to protect and raise children

Untuk bisa menjadi guru serta pendidik bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi menjadi seorang guru serta pendidik di sebuah preschool. Kesabaran dan  kreativitas yang tinggi sangat amat di butuhkan, “Taiyo” pun sadar akan hal itu. Begitu jarang ada seorang laki-laki yang bersedia mendidik dan mengajarkan anak-anak kecil di sebuah preschool. Namun, semangat dan kecintaan pada dunia anak-anaklah yang akhirnya membawa “Taiyo” ke dalam lingkungan pendidikan anak preschool. Walaupun banyak rintangan di dalam menghadapi anak-anak tetapi “Taiyo” menganggap itu semua sebagai caranya untuk belajar dan memahami dunia anak. Dalam kisah ini, keinginan “Taiyo” hanya satu yaitu dia bisa menjadi matahari bagi anak didiknya di preschool.


“make the school a place where the kids are always happy and a place they want to come to”. Kutipan kalimat ini membuat saya semakin paham tentang makna dari sekolah. Sekolah harus bisa menjadi tempat yang menyenangkan, menenangkan, menggembirakan, dll bagi seorang peserta didik. Sehingga peserta didik pun semakin bergairah dan bersemangat untuk pergi ke sekolah karena sejatinya sekolah adalah tempat untuk mereka yang ingin menuntut ilmu. Saya tidak akan bisa membayangkan, bagaimana jadinya jika sekolah yang seharusnya bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi peserta didik untuk menuntut ilmu lalu berubah menjadi tempat yang begitu mengerikan dan menakutkan bagi mereka? Ide dan kreativitas mereka dibatasi? Akan jadi apa nantinya generasi penerus bangsa ini. Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban bagi seorang pendidiklah untuk bisa mengeksplorasi segala kemampuan, bakat serta potensi yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik.

tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas di sekolah alam jingga. semoga bermanfaat ^^

RESENSI FILM

                              
                              A man who was Superman

Kisah ini di angkat dari sebuah kisah nyata tentang seseorang yang akhirnya menemukan kembali identitas dan karakternya setelah beberapa tahun menganggap dirinya sebagai superman.
Superman adalah sosok superhero yang dapat menolong dan membantu siapa saja yang sedang berada dalam kesulitan. Dan karakter itu lah yang ingin dimunculkan oleh seseorang laki-laki  yang dahulu pernah mengalami trauma di masa lalunya. Hingga akhirnya dia gila dan menganggap dirinya adalah seorang superman. 
Dahulu laki-laki tersebut memiliki istri dan seorang anak. Mereka hidup bahagia. Suatu ketika mereka berencana akan pergi ke suatu tempat bersama-sama. Di tengah perjalanan, mobil yang mereka tumpangi menabrak sebuah truk hingga mobil mereka terbalik. Sang ayah berhasil selamat, namun istrinya sudah tidak bernyawa lagi, dan sang anak dalam keadaan sekarat masih terjebak di dalam mobil dan tidak dapat keluar dari mobil. Sambil merintih anak itu berkata pada ayahnya, “ayah akan menjadi superman kan? Lalu ayah menolongku? Ayah janji akan menyelamatkan ku jika aku hitung sampai 100? “sementara si anak mulai menghitung, si ayah pergi mencari bantuan. Dan di saat itu tiba-tiba mobil meledak dan sang ayah tidak dapat menyelamatkan keluarga yang dicintainya.
Jadi menjadi superman adalah salah satu bentuk penyesalan dan rasa bersalahnya karena tidak berhasil menyelamatkan keluarganya. Hingga pada suatu saat, ada seorang perempuan yang ingin menjadikan kisah laki-laki superman itu menjadi sebuah film. Dengan segala cara, perempuan tersebut mencoba masuk ke dalam lingkungan laki-laki itu dan berusaha untuk menjadi teman dari laki-laki tersebut.
Seiring berjalannya waktu, perempuan itu menemukan sebuah kertas yang berisi hasil laboraturium. Dalam kertas itu, tertulis bahwa laki-laki tersebut menderita gangguan kejiwaan. Gangguan jiwa yang dialami oleh laki-laki tersebut adalah epilepsi. Pihak rumah sakit berusaha menyembuhkan penyakit jiwa yang dialami laki-laki tersebut. Selama 27 tahun, Laki-laki tersebut hidup dalam bayangan halusinasinya. Dia mengibaratkan bahwa dirinya adalah seorang superman, yang selalu siap membantu siapa pun yang membutuhkan pertolongannya. Menurut laki-laki tersebut ‘kita tidak akan pernah membantu orang lain, jika kita tidak mencoba membantu orang lain’.

Setelah  sembuh dan mengingat kembali semuanya justru laki-laki tersebut jarang sekali terlihat tersenyum seperti ketika ia menjadi superman. Walaupun kondisinya seperti itu, keinginan untuk tetap membantu orang lain selalu ia hadirkan dimana pun ia berada.   

Tulisan ini di buat dalam rangka memenuhi tugas di sekolah alam jingga. . semoga bermanfaat ^^