Tak pernah terbayangkan oleh ku, jika pada
akhirnya aku berada di tempat ini. Di tempat yang dimana semua orang dapat
menuntut ilmu, bukan hanya anak kecil tetapi juga orang dewasa. Yap, inilah
sekolah tempat ku menuntut ilmu “Sekolah Alam Jingga”. Berada disini seperti
berada di Universitas Kehidupan yang sesungguhnya. Banyak hal yang bisa ku
pelajari. Di tempat yang jauh dari kesan “mewah” aku jumpai arti hidup yang
sebenarnya. Bahwa hidup itu memberi
bukan menerima. Menerima kekurangan dan kelebihan partner kerja kita dan
yang terpenting adalah menerima kekurangan dan kelebihan anak didik kita. Anak
didik ku adalah motivasi terbesarku berada di Jingga. Mereka selalu memberikan
warna dalam setiap hari-hariku. #bahagia itu sederhana
Setahun sudah aku berada Jingga, banyak kisah
dan cerita yang ku temui disini. Salah satunya adalah tentang sesosok makhluk
mungil nan cantik jelita. Dia adalah salah satu dari sembilan murid ku yang ada
di SD 2. Namanya Khalila Raisa Yamani, teman-teman biasa memanggilnya dengan
sebutan lila. Tetapi aku terkadang memanggilnya dengan panggilan mba lila.
Umurnya baru 8 tahun, namun cara berpikirnya melebihi anak-anak seusianya. Mba
lila adalah sosok yang melankolis. Kalian tau kan orang yang memiliki sifat
melankolis itu seperti apa ?. Melankolis is perfectionist. Melankolis itu
adalah orang yang selalu ingin tampil sempurna.
Melankolis
adalah tipe pemikir.
Pernah suatu cerita, disaat kami (aku dan
kesembilan murid-muridku) berdiskusi santai dalam suatu sesi belajar dikelas.
Saat itu kami sedang berdiskusi tentang film-film yang sedang akan release di
bioskop. Si A menjawab, “Bu sebentar lagi kan film CJR the movie 2 mau muncul
ya, bu??”. Begitu pun teman-temannya yang lain, ikut mengeluarkan tanggapannya
tentang film-film yang akan release tersebut. Tetapi ada hal yang menarik,
yaitu ketika mba lila berkata,
“Bu,
Film Dibalik 98 kan juga mau muncul ya. Aku PENGEN banget nonton film itu, bu?”
(dengan mata yang berbinar binar *.*
“kenapa kamu mau nonton film itu, mba lila?”
tanya ku
“Abis aku pengen tau bu, sebelum aku lahir
keadaan di Indonesia itu seperti apa bu” jawabnya dengan polos
Tersontak aku diam, dan bertanya-tanya dalam
benak ku. Anak usia 8 tahun tetapi cara berpikirnya jauh diatas usianya.
Melankolis
itu sensitif
Hal ini pula yang di alami oleh mba lila. Kejadian
ini terjadi beberapa hari yang lalu. Seperti biasa sebelum KBM di mulai, aku
selalu menanyakan hal ini kepada anak muridku :
“Siapa yang hari ini sholat subuh?” tanya ku
“ saya bu..saya bu..saya sholatnya di masjid
bareng abi bu. “ jawab murid ku
“siapa yang hari gosok gigi?” tanya ku lagi
“saya bu..saya bu...pagi sore malem...pagi
sore malem” jawab muridku sambil bersahut sahutan
“Siapa yang hari ini rewel ?” tanya ku
kembali
“ Saya bu..” kata mba lila sambil tunjuk
tangan
“Mba lila rewel kenapa?” kataku sambil
mengusap-usap pundaknya
“yang pertama, aku kan lagi siap-siap terus
ibra (adiknya mba lila) bilang kalau mba lila lama, aku sama ayah tinggal loh.
Terus yang kedua, tugas dari bu dewi yang membuat kolase rumah adat dari
cangkang telur belum selesai. Yang ketiga, pas aku bangun tidur lampunya udah
nyala aku kan jadi kesilauan bu. Yaudah, aku nangis deh bu” jawabnya dengan
kantung mata yang agak membesar, mungkin efek dari tangisannya
“ooh gitu, besok-besok kalau memang belum
selesai tugasnya mba lila ga usah nangis yahh. Kan sudah kelas 2. Masa nangis
sihh” jawabku sambil mencoba menenangkannya agar tidak stress lagi kalau ada
tugas yang diberikan.
Ini bukan kali pertama mba lila seperti itu. Mba
lila kalau sudah rewal dan menangis itu sangat luar biasa. Suara tangisannya
sangat keras, satu waktu aku pernah mendapat kiriman voice note dari orang tua mba lila. Dan memang, tangisannya
terdengar keras. Kata orangtuanya, mba lila itu bisa nurut sama kata-kata ku.
Setiap ucapanku selalu di dengarnya. Namun, sikapnya yang seperti itu jauh 180⁰ saat mba lila ada di sekolah. Di sekolah,
mba lila adalah murid yang baik, cerdas, mba lila pun suka mengajarkan
teman-temannya belajar, menuruti apa yang diinstruksikan oleh ku, dan terkadang
mba lila juga suka memberikan jajan teman-temannya.
Melankolis
senang perincian, tekun, serba tertib, dan teratur (rapi)
Mungkin banyak hal yang bisa di gambarkan
dari sosok makhluk mungil bernama Mba lila. Karakter lain dari Mba lila adalah
dia sangat tekun dan rapi dalam mengerjakan sesuatu. Namun, karena terlalu
tekun dan rapinya tak jarang sesuatu yang sedang dikerjakannya di selesaikan
lebih lama dibandingkan dengan teman-temannya. Misalnya, saat kegiatan
menempel, menggambar, atau mengunting. Akan tetapi hasil yang di dapatkannya
pun memang lebih bagus dari teman-teman yang lainnya.
Mba lila pun berkeinginan, kelak ketika sudah
besar nanti dia ingin menjadi seorang presiden, atau seorang pengusaha boneka
karena mba lila punya banyak boneka di rumahnya, dan yang terakhir mba lila
ingin jadi guru matematika karena mba lila sangat menyukai matematika. “like
student like teacher”. :)
Tulisan yang selalu menyentuh. Terima kasih Bu Dewi...
BalasHapus