#my second life#

#my second life#

Rabu, 16 Oktober 2013

HOLIDAY



INI LIBURANKU, LIBURANMU APA?

Bismillahirrohmanirrohim
Malam semakin manja. Mendekati diriku yang tengah berbahagia karena bisa mengerjakan banyak aktivitas selama musim liburan tiba. Rasanya ingin aku berbagi cerita kepada kalian tentang hal-hal yang aku lakukan selama musim liburan. Semoga kalian berkenan mendegar cerita ku..^^
Libur tlah tiba..libur tlah tiba..hore..hore!!! itulah sebaris lirik yang dinyanyikan Tasya, salah satu artis cilik yang sekarang sudah tumbuh menjadi gadis remaja. Yapp, siapa sihh yang tidak suka datangnya musim liburan??pasti semua orang sangat menanti datangnya musim liburan kan??termasuk aku. Bercerita tentang masa musim liburan, mayoritas penduduk Indonesia ketika musim liburan tiba seperti libur nasional idul fitri mereka melakukan rutinitas mudik ke kampung halaman masing- masing. Namun, kegiatan mudik itu hampir jarang sekali dilakukan oleh keluargaku. Mereka lebih memilih waktu lain selain hari libur idul fitri untuk bisa berkunjung ke sanak saudara di kampung, alasannya karena biaya akomodasi yang digunakan akan lebih mahal dan jarak yang ditempuh pun akan sangat melelahkan.
Berbicara tentang musim liburan, liburan kali ini aku manfaatkan untuk beristirahat dirumah sambil mengisi waktu-waktu kosong ku sekedar membaca buku dan mengerjakan administrasi perangkat pembelajaran yang belum selesai aku kerjakan. Maklum lah, tahun ini adalah tahun pertama ku menjadi seorang guru di salah satu sekolah swasta di daerah Bekasi. Buku yang biasanya aku baca adalah buku-buku yang berisi tentang pengalaman hidup seseorang. Entah kenapa ketika aku membaca buku seperti itu dan aku mendalami karakter tokoh yang ada di dalam ceritanya, aku seolah bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Sehingga aku bisa belajar banyak dari pengalaman yang mereka pernah rasakan. Aahh, senangnya..^^
Ada salah satu buku yang cukup bagus (menurut saya), dimana di dalam buku itu menceritakan tentang  kisah pengabdian seorang guru yang tanpa kenal lelah rela mengorbankan harta, jiwa, dan raganya hanya untuk menghantarkan muridnya menaklukan dunia. Buku tersebut berjudul, “ guru, hidupmu hanya untuk kami” karya Edelweis Almira.




                                                            


Di dalam buku tersebut, banyak menceritakan kisah hebat para guru yang mengajar di daerah pelosok-pelosok dan pedalaman yang ada di Indonesia. Mereka sungguh luar biasa. Dedikasi yang tinggi dan semangat mereka untuk dapat mencerdaskan kehidupan anak bangsa secara merata hingga ke daerah pedalaman pun perlu di acungkan jempol dan perlu mendapatkan apresiasi yang setinggi-tingginya. Semoga suatu saat nanti, aku dapat mengikuti jejak-jejak guru hebat seperti mereka ini. Aamiin {}

            Selain memanfaat waktu liburanku untuk membaca dan mengerjakan tugas-tugas, aku pun memanfaatkannya untuk bisa sekedar menyegarkan pikiran ku dengan berjalan-jalan bersama temanku ke Mall dan ke tempat wisata. Hal ini sengaja aku lakukan agar bisa mengurangi kejenuhan ku berada di rumah. Selain itu, hal ini aku lakukan agar  tubuhku bisa mendapatkan haq nya untuk dapat mengistirahatkan diri dari rutinitas yang ada. 
            Tempat wisata yang aku tuju untuk mengisi liburan kali ini adalah Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Kalian pasti sudah tidak asing lagi kan dengan tempat wisata ini?? Yapp, tempat ini memang menjadi tempat favorite bagi penduduk yang berada di sekitar jabodetabek untuk sekedar mengisi waktu liburannya bersama keluarga tercinta. Ada hal yang menarik. Biasanya, untuk ke TMII aku menggunakan bus tapi kali ini aku kesana dengan mengendarai motor kesayanganku. Aku kesana dengan temanku. Dia adalah seorang wanita cantik yang bernama “edas”. Aku berkenalan dengan edas melalui media sosial, itu pun teman ku yang memperkenalkan kami. Menurutku, kita mempunyai beberapa kemiripan. Mulai dari postur tubuh yang semampai (semeter tak sampai) hingga hobi kita yang sama yaitu membaca buku. heheh
            Hari itu, tepat tanggal 13 Agustus 2013 jam 11.55 kami tiba di TMII. Perjalanan kami hingga sampai ketempat tujuan +- 1 jam kemudian kami pun membeli tiket. Tempat pertama yang kami kunjungi setelahnya adalah musholah karena waktu telah menunjukkan masuk waktu sholat dzuhur. Ibadah sholat pun selesai, kemudian perjalanan kami lanjutkan. Temenku mengusulkan untuk menyewa sebuah sepeda agar tidak terlalu lelah untuk bisa menikmati berbagai wahana disana. Banyak yang berubah di tempat wisata ini. Dulu, harga untuk menyewa sepeda hanya berkisar antara 5.000 – 7.000/jam tapi saat ini harganya sudah berubah menjadi Rp 10.000/jam. Mungkin karena pengaruh kenaikan BBM, pikirku. Mulailah, kami berkeliling menyusuri beberapa anjungan rumah adat yang ada disana sambil mengabadikan moment-moment ku bersama temanku (foto-foto).
            Puas dengan bersepeda mengelili beberapa anjungan disana, kami melanjutkan perjalanan wisata kami ke Teater Imax Keong Mas. Kenapa disebut dengan ‘Keong Mas’?? karena teater itu berbentuk keong yang berwarna coklat keemasan. Keong Mas ini, dibuat atas ide dari ibu Tien Soeharto. Teater Imax Keong Mas ini merupakan salah satu bioskop 3D, jadi ketika kita memonton film-film yang diputar disana kita seolah-olah berada di tempat tersebut, Asik kan??.  Di teater Imax ini, banyak memutarkan film-film yang memuat unsur edukasi, salah satunya adalah tentang T-rax. Nah, film itu pula lah yang kami tonton disana. Pemutaran film baru di buka sekitar pukul 14.00 sedangkan kami tiba di pelataran ‘Keong Mas’ pukul 13.45. Sambil menunggu, kami pun seperti biasa mengabadikan moment-moment dengan berfoto ria sambil menikmati hiruk pikuk pengunjung yang ada disana. Yapp, waktu menunjukkan pukul 14.00, kami memasuki area teater dan mencari kursi. Di dapatilah kursi dibagian tengah, yang jaraknya tidak terlalu dekat dengan layar proyektor dan juga tidak terlalu jauh.
            Film yang berjudul “ T-rax of the creatoceus” pun dimulai. Lampu-lampu yang ada di ruangan pun, mati. Penonton hening dan kami pun mulai menikmati suguhan film yang diputarkan disana. Di film “ T-rax of the creatoceus”, kita diajak untuk mengenal hewan purbakala yang bernama Trax. Pada film tersebut diceritakan bahwa para paleontologis sedang meniliti tentang keberadaan hewan trax ini. Di film ini pun, pengunjung seolah-olah kembali ke abad masa lampau ketika makhluk hidup seperti manusia yang ada saat ini belum muncul. Hanya jenis hewan purba, seperti dinosaurus dan hewan-hewan besar yang ada. di film tersebut pun, diceritakan pula tentang keberadaan telur t-rax. Yang konon, hingga saat ini belum ada yang dapat mendukung tentang hipotesis tersebut. Diakhir cerita, ternyata hewan seperti dinosaurus dan trax pun musnah karena diakibatkan oleh adanya bencana alam seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi.
            Waktu pun tak terasa semakin berlalu, setelah puas menonton film kami melanjutkan perjalanan. Kali ini, tempat yang kami kunjungi adalah foodcourt karena efek rasa lapar yang mengelayuti perut kami. Makan pun selesai. Namun rasanya belum puas, jika kita ke tempat wisata tapi semua wahananya tidak dapat dikunjungi. Karena rasa ketidakpuasan itulah, akhirnya kami masih tetap melanjutkan perjalanan walaupun hari sudah sore.
            Tempat yang selajutnya kami kunjungi adalah museum serangga. Niat awalnya sihh, ingin mengunjungi museum air tawar namun apa daya biaya masuknya terlalu mahal (menurut kami). Di sudut museum air tawar, ada hal menarik yaitu ada beberapa anak muda yang sedang melukis wajah para pengunjung yang datang. Sempet terbesit untuk ikut dibuatkan gambar karikatur diriku, tapi aku urungkan niatku itu. Ada kebodohan yang kami lakukan saat hendak masuk ke museum serangga. Kalian tahu?? Kami salah masuk pintu. Oohh..no!!!-_-“. Jadi ketika itu, kami masuk ke salah satu ruangan. Kami heran, kenapa ruangan ini sepi sekali tak ada satu pengunjung pun yang datang. Bentuk ruangannya pun menurut saya menyeramkan dan agak misterius karena letaknya di paling belakang dan paling ujung. Langkah kaki ku pun sempat terhenti dan enggan melanjutkan perjalananku masuk ke ruangan aneh itu. Tapi, temanku yang bernama edas justru penasaran dan masuklah dia ke ruangan itu. Aku sudah mengajaknya untuk pergi meninggalkan tempat itu, tapi rasa penasaran mengalahkan segalannya. Akhirnya, masuk lah kami keruanga itu. Dan kalian tahu, ternyata kami salah masuk ruangan. Ruangan yang kami telusuri tadi adalah pintu keluar dari museum serangga. Betapa bodohnya kami. Aahh, sudahlah. -_-
Di sudut ruangan, ada sebuah papan info edukasi tentang “tomcat”. Yapp, serangga yang pernah menghebohkan dunia pertelevisian karena telah memakan korban jiwa. Di papan tersebut, di jelaskan tentang apa itu tomcat, habitatnya, siklus hidup, dan manfaatnya bagi kesehatan manusia. Setelah mendapatkan informasi ini, aku jadi mengerti ternyata serangga ‘tomcat’ ini tidak berbahaya asalkan kita mengerti bagaimana penanganannya.
           

 
                 Di museum serangga, kami melihat berbagai macam serangga yang sudah di awetkan dan tempat penyebaran serangga tersebut di wilayah Indonesia.
            Senja pun mulai menampakan keindahan pesonanya, warna merah merekah menambah ke-Maha Sempurnaa-an sang penguasa pada alam raya ini. Kami pun bergegas untuk pulang namun sebelum kami kembali ke rumah,  kami mampir ke sebuah kedai di pinggiran jalan kota bekasi untuk sejenak menikmati hangatnya kopi diwaktu malam. Betapa indahnya hidup ini, jika kita bisa menikmati segala keindahan alam raya yang telah Allah ciptakan ini. *wonderful day and i’m happy