#my second life#

#my second life#

Minggu, 23 Februari 2014

EDUCATION To be NUMBER 1



EDUCATION To BE NUMBER 1

‘to be no 1’ ketika mendengar kalimat itu maka yang terlintas adalah tentang menjadi orang no. 1 di dalam sebuah organisasi, menjadi orang no 1 yang memiliki jabatan tertinggi, dll. Padahal berdasarkan pada firman Allah dalam QS. 3 : 110 bahwa :
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik

Yang disebut sebagai generasi no 1, yaitu :
1.  manusia yang menyuruh kepada yang ma’ruf
2. mencegah dari yang munkar
3. beriman kepada Allah
4. kebermanfaatan untuk sesama. Hal ini berdasarkan sabda Rosulullah, “sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk sesamanya”

Bagaimana untuk bisa menjadi ‘to be no 1’ ??
1.   Esakan Allah dan hanya Allah tempat bergantung. Jangan mempertuhankan manusia!
2.  Jadikan RasuLullah SAW. Sebagai teladan ideal dan ikuti pendapat atau saran terbaik
3.  Beramallah karena mengharap ridha Alah
4.  Selalu ingat mati dan Siap Mati Syahid.
5.  Menjaga Fitrah dan Berkerja / Berusaha sesuai Syakilah (Bakat / Talent)
6.  Berlaku ADIL karena Adil paling dekat dengan TAKWA.
7.  Jadilah DA’I yang menyeru kepada kebaikan…!

Ada apa dengan indonesia ??
INDONESIA negara yang luas, memiliki banyak sumber daya potensial, dan merupakan mayoritas (90%) muslim sekaligus negeri berpenduduk muslim terbanyak di dunia dan dominan otak kanan. Apakah sudah memiliki jiwa sebagai be number 1?? Marilah sejenak merenung kenyataan ini.
Pertanyaan Besar:
Kenapa negeri dengan potensi yang begitu besar namun kualitas bangsanya relatif kerdil?
Jawaban Tak Terbantahkan:
Ada yang salah dalam pola pendidikan / bersekolah dan pengembangan SDM bangsa ini!

Jika dibandingkan dengan negara lain semisal Singapore. Indonesia jauh tertinggal. Pendapatan kapita negara singapore 13 kali lipat dari Indonesia. Padahal singapore adalah negara yang miskin sumber daya alam, jumlah penduduknya tidak lebih banyak dari Indonesia. Tapi kenapa Indonesia, yang jauh lebih kaya SDA dan penduduk tidak bisa semaju Singapore?? Sedikit menjawab keresahan ini, Indonesia memang negara yang kaya akan SDA Tapi banyak penduduk Indonesia yang tidak bisa mengolahnya dengan baik. Hal ini dikarenakan, jiwa-jiwa yang tertanam oleh sebagian penduduk Indonesia adalah jiwa “followers” hanya sebagai pengikut. Jarang sekali, penduduk Indonesia yang memiliki jiwa visioner. Sehingga, ketika kekayaan melimpah alam ruah mereka tidak mengetahui kebermanfaatannya. Dan salah satu penyebab ketidaktahuan mereka ini adalah karena adanya kesalahan di dalam pola pendidikan/ bersekolah dan pengembangan SDM  yang ada di Indonesia.

CARUT MARUT Pola pendidikan di Indonesia :
1.  kurikulum sekolah yang pro kognitif. HARUSNYA Kurikulum sekolah pro akhlak dan bakat dan merupakan penstrukturan pengalaman peserta didik berinteraksi dengan lingkungannya,
2.  mutu pendidikan direpsentasikan dari hasil ujian nasional. Lantas bagaimana dengan anak-anak yang tinggal dipedalaman ??. HARUSNYA Mutu pendidikan ditentukan terutama oleh tenaga kependidikan baik guru / ustadz (pengajar) dan tenaga pendukung proses belajar mengajar di sekolah.
3.  Gedung dan alat peraga lebih penting daripada mutu guru dan metodologi belajar mengajar. HARUSNYA Mutu pendidikan juga ditentukan dari metodologi belajar mengajar yang terus menerus dikembangkan dan kondisi lansekap lahan sekolah
Lantas Apa Solusinya ??
Solusinya adalah dengan adanya TOTAL EDUCATION. 



Adapun penggunaan model kurikulum total education adalah :
v Akhlak & Leadership
v Bisnis & Life-Skills
v Seni & Kreativitas
v Lingkungan & Konservasi
v Logika & Pengetahuan

“bergurulah (bersekolah) sebelum mengajar dan tetaplah belajar setelah mengajar. Inilah karakter rabbaniy”

-semoga bermanfaat-