#my second life#

#my second life#

Jumat, 21 Desember 2012

Maafkan Aku... Hanya Bisa Mencintaimu Dalam Diam.

by Fsi Al-Kautsar Unj on Wednesday, December 14, 2011 at 7:31pm ·
 
Aku seorang ikhwan yang miskin ilmu dan miskin harta.

Namun aku tak malu pada diriku.





Tetapi ketika aku jatuh hati pada seorang muslimah akupun tak bisa menikahinya

Karena ke belum mampuan ku menghargai fitrah itu dengan pernikahan

Aku hanya bisa menyalakan perasaanku ini dengan mengadu padaNya.

Hingga kujadikan Malam-malamku penuh dengan doa kepada Rabbku untuk kebaikannya,
Kebaikan kami jika Allah karuniakan kami bersama.



Air matapun menjadi saksi akan dalamnya perasaan suci ini untuknya.

Aku hanya bisa mencintainya dalam diam.

Hanya itu yang dapat aku lakukan.

Bukan karena aku tak berani.
Tapi karena aku takut jika doa suciku semalam menguap sia-sia karena perbuatan burukku.


Dan tahukah kamu?
Semakin hari, keinginan hati untuk menikahinya pun begitu besar
Begitu banyak godaan yang menghadangku
Namun aku tetap menjaga kesabaranku dalam mempertahankan perasaan suci yang tersimpan rapi di dasar hati ini



~~ AWAS TIPU DAYA SETAN.. BILA KITA JATUH CINTA ~~ Ketika kita jatuh cinta, dan mendambakan seseorang jadi jodoh kita. . . . Namun kita tetap diam, mengendalikan hati untuk tidak tergesa-gesa mengutarakannya, maka yang ada adalah harapan. . . Do’a kebaikan untuknya tak lupa kita panjatkan.. Semoga dia mampu menjadi hamba yang beriman.. Mengisi hari dengan kebaikan.. Semoga saja Allah mempertemukan, dan mempersatukan di saat yang tepat.. Saat dimana hanya ada perkenalan dengan cara islam yang berakhir dengan lamaran, bukan dengan hubungan bernama Pacaran. Jika Allah TIDAK menghendaki kita berjodoh dengannya kerana mungkin ada seseorang yang lebih baik dari kita untuknya, dan ada yang lebih baik dari dia untuk kita. . .itulah nilai kepasrahan. Namun.. Ketika kita jatuh cinta.. Lalu kita menjalinkan hubungan dengannya. Meskipun hanya didunia maya.. Meskipun hanya ingin mengenalnya dengan lebih lanjut.. Maka Syaitan akan ikut mengambil bahagian..... Menyiksa hatimu dengan rindu yang menggebu.. Kemudian rindu berganti sayang penuh kehangatan, tentang masa depan yang akan kita tempuhi bersama. Senda gurau dan kemesraan yang kita bina seolah terasa indah seolah tak ada yang salah. Kita tidak sadar bahawa apa yang sedang kita lakukan sekarang belum halal untuk dilakukan, dia bukan mahram kita Seolah-olah yang menciptakan kebahagiaan di dunia kita hanyalah dia Seolah-olah tanpa dia hidup kita tak kan ada Arti ..Na.. Seolah-olah tanpa dia kita kan kehilangan nyawa. Akhirnya...... Ketika perpisahan terjadi, kerana Allah tak menghendaki kita dan dengannya hidup bersama. atas nama cinta murtad pun berani dipilihnya.. Naudzubillah… Semua orang berhak mencintai dan dicintai.. Tetapi bukan cinta yang tak diredhai. Kebahagiaan yang harus dipilih seorang muslim haruslah kebahagiaan yang abadi.. Kebahagiaan yang hakiki.. Kebahagiaan yang ada disisi-Nya. Di Jannah-Nya. Maka.. Mari saling mengingatkan dalam menatapi kesabaran.. Segala sesuatu yang hendak menjauhkan kita dari-Nya hanyalah ujian.. Segala sesuatu yang hendak memaksa kita melanggar aturan-Nya hanyalah ujian.. Segala sesuatu yang hendak membuat kita mendustai Janji-Nya hanyalah ujian.. Mari mendekatkan diri pada-Nya, mari mencintai-Nya dengan sebenar-benar cinta.. Maka kita akan tahu, sesuatu yang membuatkan kita hilang kenikmatan menyembah pada-Nya akan segera engkau tinggalkan. Izinkan Kami menikah tanpa Pacaran, Dengan penuh Kesabaran.. Dengan Penuh Perjuangan, Kemenangan itu ada jadualnya, dan semua akan menjadi indah pada waktunya dengan RedhaMu.. Aamiin. ..Salam santun senyum manis..

Maafkan aku yang belum mampu menikahimu, Ukhti...
Aku sadar bahwa aku belum mampu,
Oleh karena itu status pernikahanku masih makhruh.

Akupun juga malu sama keluargamu.
Jika tak mampu memberikan kepastian kepada mereka.
Aku tak ingin membuatmu menderita karena menikah denganku.
Meskipun aku tahu bahwa mungkin saja kehidupan seperti Ali dan Fatimah sangat kau impikan.

Dan aku tak kuasa menahan air mataku.
Ketika aku tak mampu membahagiakanmu.
Maafkan aku.
Saat ini aku hanya bisa mencintaimu dalam diam.
Di derasnya aliran perasaan yang terus menuju kepada kekagumanku padamu.
Bukan karena aku tidak peduli kepadamu.
Tetapi karena aku berusaha menahan keinginan hatiku.
Ketika aku belum mampu menghargai sucinya perasaan ini dengan pernikahan.
Maafkan aku, Ukhti...
Lantunan doa untukmu selalu kupanjatkan tanpa engkau pinta..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar