INI LIBURANKU, LIBURANMU
APA?
Malam
semakin manja. Mendekati diriku yang tengah berbahagia karena bisa mengerjakan
banyak aktivitas selama musim liburan tiba. Rasanya ingin aku berbagi cerita
kepada kalian tentang hal-hal yang aku lakukan selama musim liburan. Semoga
kalian berkenan mendegar cerita ku..^^
Libur
tlah tiba..libur tlah tiba..hore..hore!!! itulah sebaris lirik yang dinyanyikan
Tasya, salah satu artis cilik yang sekarang sudah tumbuh menjadi gadis remaja.
Yapp, siapa sihh yang tidak suka datangnya musim liburan??pasti semua orang
sangat menanti datangnya musim liburan kan??termasuk aku. Bercerita tentang
masa musim liburan, mayoritas penduduk Indonesia ketika musim liburan tiba
seperti libur nasional idul fitri mereka melakukan rutinitas mudik ke kampung
halaman masing- masing. Namun, kegiatan mudik itu hampir jarang sekali
dilakukan oleh keluargaku. Mereka lebih memilih waktu lain selain hari libur idul
fitri untuk bisa berkunjung ke sanak saudara di kampung, alasannya karena biaya
akomodasi yang digunakan akan lebih mahal dan jarak yang ditempuh pun akan
sangat melelahkan.
Berbicara
tentang musim liburan, liburan kali ini aku manfaatkan untuk beristirahat
dirumah sambil mengisi waktu-waktu kosong ku sekedar membaca buku dan
mengerjakan administrasi perangkat pembelajaran yang belum selesai aku kerjakan.
Maklum lah, tahun ini adalah tahun pertama ku menjadi seorang guru di salah
satu sekolah swasta di daerah Bekasi. Buku yang biasanya aku baca adalah
buku-buku yang berisi tentang pengalaman hidup seseorang. Entah kenapa ketika
aku membaca buku seperti itu dan aku mendalami karakter tokoh yang ada di dalam
ceritanya, aku seolah bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Sehingga aku bisa
belajar banyak dari pengalaman yang mereka pernah rasakan. Aahh, senangnya..^^
Di
dalam buku tersebut, banyak menceritakan kisah hebat para guru yang mengajar di
daerah pelosok-pelosok dan pedalaman yang ada di Indonesia. Mereka sungguh luar
biasa. Dedikasi yang tinggi dan semangat mereka untuk dapat mencerdaskan
kehidupan anak bangsa secara merata hingga ke daerah pedalaman pun perlu di
acungkan jempol dan perlu mendapatkan apresiasi yang setinggi-tingginya. Semoga suatu saat nanti, aku dapat
mengikuti jejak-jejak guru hebat seperti mereka ini. Aamiin {}
Selain
memanfaat waktu liburanku untuk membaca dan mengerjakan tugas-tugas, aku pun
memanfaatkannya untuk bisa sekedar menyegarkan pikiran ku dengan berjalan-jalan
bersama temanku ke Mall dan ke tempat wisata. Hal ini sengaja aku lakukan agar
bisa mengurangi kejenuhan ku berada di rumah. Selain itu, hal ini aku lakukan
agar tubuhku bisa mendapatkan haq nya
untuk dapat mengistirahatkan diri dari rutinitas yang ada.
Tempat wisata yang aku tuju untuk
mengisi liburan kali ini adalah Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Kalian pasti
sudah tidak asing lagi kan dengan tempat wisata ini?? Yapp, tempat ini memang
menjadi tempat favorite bagi penduduk yang berada di sekitar jabodetabek untuk
sekedar mengisi waktu liburannya bersama keluarga tercinta. Ada hal yang
menarik. Biasanya, untuk ke TMII aku menggunakan bus tapi kali ini aku kesana
dengan mengendarai motor kesayanganku. Aku kesana dengan temanku. Dia adalah
seorang wanita cantik yang bernama “edas”. Aku berkenalan dengan edas melalui
media sosial, itu pun teman ku yang memperkenalkan kami. Menurutku, kita mempunyai
beberapa kemiripan. Mulai dari postur tubuh yang semampai (semeter tak sampai)
hingga hobi kita yang sama yaitu membaca buku. heheh
Hari itu, tepat tanggal 13 Agustus
2013 jam 11.55 kami tiba di TMII. Perjalanan kami hingga sampai ketempat tujuan +- 1 jam kemudian kami pun membeli tiket. Tempat
pertama yang kami kunjungi setelahnya adalah musholah karena waktu telah
menunjukkan masuk waktu sholat dzuhur. Ibadah sholat pun selesai, kemudian
perjalanan kami lanjutkan. Temenku mengusulkan untuk menyewa sebuah sepeda agar
tidak terlalu lelah untuk bisa menikmati berbagai wahana disana. Banyak yang
berubah di tempat wisata ini. Dulu, harga untuk menyewa sepeda hanya berkisar
antara 5.000 – 7.000/jam tapi saat ini harganya sudah berubah menjadi Rp 10.000/jam.
Mungkin karena pengaruh kenaikan BBM, pikirku. Mulailah, kami berkeliling
menyusuri beberapa anjungan rumah adat yang ada disana sambil mengabadikan
moment-moment ku bersama temanku (foto-foto).
Puas dengan bersepeda mengelili
beberapa anjungan disana, kami melanjutkan perjalanan wisata kami ke Teater
Imax Keong Mas. Kenapa disebut dengan ‘Keong Mas’?? karena teater itu berbentuk
keong yang berwarna coklat keemasan. Keong Mas ini, dibuat atas ide dari ibu
Tien Soeharto. Teater Imax Keong Mas ini merupakan salah satu bioskop 3D, jadi
ketika kita memonton film-film yang diputar disana kita seolah-olah berada di
tempat tersebut, Asik kan??. Di teater
Imax ini, banyak memutarkan film-film yang memuat unsur edukasi, salah satunya
adalah tentang T-rax. Nah, film itu pula lah yang kami tonton disana. Pemutaran
film baru di buka sekitar pukul 14.00 sedangkan kami tiba di pelataran ‘Keong
Mas’ pukul 13.45. Sambil menunggu, kami pun seperti biasa mengabadikan
moment-moment dengan berfoto ria sambil menikmati hiruk pikuk pengunjung yang
ada disana. Yapp, waktu menunjukkan pukul 14.00, kami memasuki area teater dan
mencari kursi. Di dapatilah kursi dibagian tengah, yang jaraknya tidak terlalu
dekat dengan layar proyektor dan juga tidak terlalu jauh.
Film yang berjudul “ T-rax of the
creatoceus” pun dimulai. Lampu-lampu yang ada di ruangan pun, mati. Penonton
hening dan kami pun mulai menikmati suguhan film yang diputarkan disana. Di
film “ T-rax of the creatoceus”, kita diajak untuk mengenal hewan purbakala
yang bernama Trax. Pada film tersebut diceritakan bahwa para paleontologis
sedang meniliti tentang keberadaan hewan trax ini. Di film ini pun, pengunjung
seolah-olah kembali ke abad masa lampau ketika makhluk hidup seperti manusia
yang ada saat ini belum muncul. Hanya jenis hewan purba, seperti dinosaurus dan
hewan-hewan besar yang ada. di film tersebut pun, diceritakan pula tentang
keberadaan telur t-rax. Yang konon, hingga saat ini belum ada yang dapat
mendukung tentang hipotesis tersebut. Diakhir cerita, ternyata hewan seperti
dinosaurus dan trax pun musnah karena diakibatkan oleh adanya bencana alam
seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi.
Waktu pun tak terasa semakin
berlalu, setelah puas menonton film kami melanjutkan perjalanan. Kali ini,
tempat yang kami kunjungi adalah foodcourt karena efek rasa lapar yang
mengelayuti perut kami. Makan pun selesai. Namun rasanya belum puas, jika kita
ke tempat wisata tapi semua wahananya tidak dapat dikunjungi. Karena rasa
ketidakpuasan itulah, akhirnya kami masih tetap melanjutkan perjalanan walaupun
hari sudah sore.
Tempat yang selajutnya kami kunjungi
adalah museum serangga. Niat awalnya sihh, ingin mengunjungi museum air tawar
namun apa daya biaya masuknya terlalu mahal (menurut kami). Di sudut museum air
tawar, ada hal menarik yaitu ada beberapa anak muda yang sedang melukis wajah
para pengunjung yang datang. Sempet terbesit untuk ikut dibuatkan gambar
karikatur diriku, tapi aku urungkan niatku itu. Ada kebodohan yang kami lakukan
saat hendak masuk ke museum serangga. Kalian tahu?? Kami salah masuk pintu.
Oohh..no!!!-_-“. Jadi ketika itu, kami masuk ke salah satu ruangan. Kami heran,
kenapa ruangan ini sepi sekali tak ada satu pengunjung pun yang datang. Bentuk
ruangannya pun menurut saya menyeramkan dan agak misterius karena letaknya di
paling belakang dan paling ujung. Langkah kaki ku pun sempat terhenti dan
enggan melanjutkan perjalananku masuk ke ruangan aneh itu. Tapi, temanku yang
bernama edas justru penasaran dan masuklah dia ke ruangan itu. Aku sudah
mengajaknya untuk pergi meninggalkan tempat itu, tapi rasa penasaran
mengalahkan segalannya. Akhirnya, masuk lah kami keruanga itu. Dan kalian tahu,
ternyata kami salah masuk ruangan. Ruangan yang kami telusuri tadi adalah pintu
keluar dari museum serangga. Betapa bodohnya kami. Aahh, sudahlah. -_-
|
Senja pun mulai menampakan keindahan
pesonanya, warna merah merekah menambah ke-Maha Sempurnaa-an sang penguasa pada
alam raya ini. Kami pun bergegas untuk pulang namun sebelum kami kembali ke
rumah, kami mampir ke sebuah kedai di
pinggiran jalan kota bekasi untuk sejenak menikmati hangatnya kopi diwaktu
malam. Betapa indahnya hidup ini, jika kita bisa menikmati segala keindahan
alam raya yang telah Allah ciptakan ini. *wonderful day and i’m happy “